Ads by Triafa
Akhirnya saya memutuskan untuk naik bus ke Malaka (juga dikenal sebagai 'Melaka' dalam bahasa Melayu) seperti yang selalu saya rencanakan.
Saya melakukan banyak penelitian tentang paket wisata Malaka dan membandingkannya dengan harga tiket bus dari sejumlah situs web yang berbeda, namun kemudian saya memutuskan untuk mencari paket kombo dari tiket bus dengan akomodasi.
Ini adalah pertama kalinya saya naik bus dari Kuala Lumpur ke Malaka dan cara termudah adalah pergi ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - terminal transportasi utama di selatan Kuala Lumpur.
Saya membawa voucher hasil cetakan saya untuk melawan nomor 64 untuk mendapatkan nomor platform saya. Karena bus hampir selalu tepat waktu, BusOnlineTicket.com menyarankan agar saya tiba sekitar 30 menit sebelum waktu keberangkatan.
Ini adalah "Waiting Hall".
Di sinilah penumpang "check-in" sebelum mereka dapat melanjutkan ke platform mereka.
Ini adalah bus KKKL Express dari KL ke Melaka. Ini memiliki 27 kursi super VIP, dengan tempat duduk yang luas dan banyak ruang kaki. Perjalanan bus sekitar 2 jam.
Akhirnya aku disini - Malaka! Mereka menyebut tempat ini "Melaka Sentral" - terminal transportasi utama Malaka.
Ini adalah hotel saya - HOME IN THE GARDEN. Aku merasa nyaman karena staf hotel mengantarku ke kamarku yang dilengkapi dengan AC, pemanas air, pengering rambut dan peralatan mandi yang lengkap.
Dengan cepat saya menyimpan barang bawaan saya dan mulai mencari makan siang.
Ini dia - Chicken Rice Balls dipasangkan dengan ayam Hainan.
Setelah makan siang, saya pergi ke Jonker Street. Mereka menjual begitu banyak karya seni dan aksesoris buatan tangan yang unik dan menarik di sini!
Tak jauh dari Jonker Street, merupakan tempat wisata populer di Malaka - Red House (Gereja Kristus). Ada kios-kios yang menjual karya seni buatan tangan di sini juga.
Ini adalah A 'Famosa. Saya pergi ke Bukit St. Paul dan itu sangat ramai! Setiap patung di sana punya cerita tersendiri untuk diceritakan.
Selanjutnya adalah mal Dataran Pahlawan - yang berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki dari Red House. Ada sebuah hotel yang terhubung dengan Dataran Pahlawan yang disebut Hatten Hotel. Mereka benar-benar menawarkan sepeda atau van yang menyewa disana!
Inilah Museum Maritim, salah satu museum terkenal di Malaka.
Sebelum aku mengetahuinya, ini waktu makan malam! Aku punya Kue Wortel Goreng, Otak-otak dan Melaka Cendol, membeli dari Jonker Street Night Market.
Keesokan paginya, aku punya Nasi Lemak dan Fried Bee Hoon untuk sarapan pagi. Mereka berdua terasa cukup pedas.
Sudah saatnya saya berangkat jadi sopir taksi menungguku di luar hotel untuk mengirimku ke Melaka Sentral. Dia sangat baik dan membantu!
Sejak saya awal, saya pergi ke counter untuk bertanya tentang bus saya - Delima Express.
Delima Express cukup bersih dan terpelihara dengan baik.
Sudah waktunya berangkat. Saya pasti menandai Malaka sebagai salah satu tujuan perjalanan terbaik saya! Kami harap ulasan ini dapat membantu Anda merencanakan perjalanan.
Saya melakukan banyak penelitian tentang paket wisata Malaka dan membandingkannya dengan harga tiket bus dari sejumlah situs web yang berbeda, namun kemudian saya memutuskan untuk mencari paket kombo dari tiket bus dengan akomodasi.
Ini adalah pertama kalinya saya naik bus dari Kuala Lumpur ke Malaka dan cara termudah adalah pergi ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - terminal transportasi utama di selatan Kuala Lumpur.
Saya membawa voucher hasil cetakan saya untuk melawan nomor 64 untuk mendapatkan nomor platform saya. Karena bus hampir selalu tepat waktu, BusOnlineTicket.com menyarankan agar saya tiba sekitar 30 menit sebelum waktu keberangkatan.
Ini adalah "Waiting Hall".
Di sinilah penumpang "check-in" sebelum mereka dapat melanjutkan ke platform mereka.
Ini adalah bus KKKL Express dari KL ke Melaka. Ini memiliki 27 kursi super VIP, dengan tempat duduk yang luas dan banyak ruang kaki. Perjalanan bus sekitar 2 jam.
Akhirnya aku disini - Malaka! Mereka menyebut tempat ini "Melaka Sentral" - terminal transportasi utama Malaka.
Ini adalah hotel saya - HOME IN THE GARDEN. Aku merasa nyaman karena staf hotel mengantarku ke kamarku yang dilengkapi dengan AC, pemanas air, pengering rambut dan peralatan mandi yang lengkap.
Dengan cepat saya menyimpan barang bawaan saya dan mulai mencari makan siang.
Ini dia - Chicken Rice Balls dipasangkan dengan ayam Hainan.
Setelah makan siang, saya pergi ke Jonker Street. Mereka menjual begitu banyak karya seni dan aksesoris buatan tangan yang unik dan menarik di sini!
Tak jauh dari Jonker Street, merupakan tempat wisata populer di Malaka - Red House (Gereja Kristus). Ada kios-kios yang menjual karya seni buatan tangan di sini juga.
Ini adalah A 'Famosa. Saya pergi ke Bukit St. Paul dan itu sangat ramai! Setiap patung di sana punya cerita tersendiri untuk diceritakan.
Selanjutnya adalah mal Dataran Pahlawan - yang berjarak sekitar 20 menit berjalan kaki dari Red House. Ada sebuah hotel yang terhubung dengan Dataran Pahlawan yang disebut Hatten Hotel. Mereka benar-benar menawarkan sepeda atau van yang menyewa disana!
Inilah Museum Maritim, salah satu museum terkenal di Malaka.
Sebelum aku mengetahuinya, ini waktu makan malam! Aku punya Kue Wortel Goreng, Otak-otak dan Melaka Cendol, membeli dari Jonker Street Night Market.
Keesokan paginya, aku punya Nasi Lemak dan Fried Bee Hoon untuk sarapan pagi. Mereka berdua terasa cukup pedas.
Sudah saatnya saya berangkat jadi sopir taksi menungguku di luar hotel untuk mengirimku ke Melaka Sentral. Dia sangat baik dan membantu!
Sejak saya awal, saya pergi ke counter untuk bertanya tentang bus saya - Delima Express.
Delima Express cukup bersih dan terpelihara dengan baik.
Sudah waktunya berangkat. Saya pasti menandai Malaka sebagai salah satu tujuan perjalanan terbaik saya! Kami harap ulasan ini dapat membantu Anda merencanakan perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar